Kembali ke 1920 Bersama Hollywood Nobody
Hollywood Nobody
adalah band pop yang terbentuk di Bandung dan dikenal banyak menampilkan nuansa
musik bossanova. Mereka terbentuk di tahun 2005 dan telah merilis album penuh, Everything Happens For A Reason di tahun
2010 melalui FastForward Records - yang
lebih dulu merilis album-album dari Mocca dan juga Homogenic.
Dua tahun setelah dirilisnya album perdana, kini Hollywood Nobody bersama FastForward Records akan menyelenggarakan sebuah konser tunggal yang akan berlangsung esok hari tanggal 18 Februari 2012 nanti di Institut Francais Indonesia (IFI) Bandung.
Konser ini
menjadi penjembatan dari konsep musikal Hollywood Nobody di album pertama
menuju konsep musikal di album kedua. Saat ini Hollywood Nobody memang tengah mempersiapkan
album selanjutnya.
“Kami ingin
membagi euforia dari konsep album kedua kami yang cukup berbeda dari album
pertama,” kata vokalis Dian Irawan.
Pada album kedua
nanti, musik Hollywood Nobody akan banyak memasukkan unsur brass section dengan
sedikit sentuhan jazz ala Golden Age.
Oleh karena itu,
konser tunggal mereka ini yang bertajuk Midnight
in Hollywood mengusung tema back to
1920s. Dari aransemen musik, tata panggung hingga tata busana pada konser
ini seluruhnya akan menggambarkan suasana jaman Golden Age di periode 1920an.
Pada konser ini,
Hollywood Nobody akan membawakan lagu-lagu dalam album perdana mereka namun
dengan aransemen yang meniupkan kemeriahan musik yang biasa terdengar di dalam
bar pada era 1920an. Konser ini juga akan menampilkan musisi tamu yakni,
seorang singer/songwriter asal
Jakarta, Luky Annash.
Selain membawakan
lagu-lagu terdahulu tentunya Hollywood Nobody akan memperkenalkan lagu-lagu
baru mereka yang akan ada dalam album selanjutnya. Daftar lagu yang akan
dibawakan semakin spesial karena ada beberapa lagu milik musisi populer yang
akan didaur ulang oleh mereka.
Jadi, bersiaplah esok hari untuk naik mesin waktu dan merayakan era 1920 bersama Hollywood Nobody.
Hollywood Nobody adalah Dian Safitri Irawan pada
vokal, Romy Febriansyah pada gitar, Irma Wahyuni Irawan pada keyboard, Lutfi
Erizka pada drum dan Dendy Revolusi pada bass.
Komentar
Posting Komentar