Kebisingan Seringai di Ranah Online
Akhir bulan lalu band rock Seringai merilis lagu terbaru mereka “Tragedi” yang dapat didownload gratis di website mereka. Ini sebenarnya hal yang umum dilakukan banyak band zaman sekarang, namun yang terjadi pada Seringai tergolong istimewa.
Pada hari itu, tanggal 26 April 2012, ada 24 ribu download tercatat dalam waktu dua jam. Antusiasme peminat yang tinggi membuat server website — yang bekerjasama dengan agensi Cerahati Digital Media — sempat jebol. Saat itu, banyak orang yang gagal mendownload lagu mereka karena padatnya lalu lintas di website Seringai.
Saya sendiri berhasil mendownload lagu itu setelah mencoba hingga 5 kali. Ketika berhasil, saya “melapor” via Twitter ke personel Seringai, Arian dan Kemod. Mereka berdua lalu meretweet laporan saya. Setelah itu, saya dibanjiri permintaan untuk mengirimkan lagu yang sudah saya download via email dari banyak penggemar Seringai.
Ada penggemar Seringai yang bilang ke saya, ia sudah mencoba download hingga 20 kali namun tetap gagal. Ada juga beberapa teman yang saya tahu bukan pendengar Seringai namun tetap meminta saya untuk mengirimkan lagu Seringai ke email mereka.
Ini menjadi bukti bahwa Seringai telah sukses dalam menciptakan buzz (kebisingan) hingga membuat banyak orang ingin mendengarkan lagu terbaru mereka. Mereka yang sebelumnya bukan penggemar Seringai pun pun tergerak ingin turut mendengar karena kehebohan yang terjadi.
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, apakah memang kegiatan download gratis itu semakin mendapat tempat di hati para penikmat musik di Indonesia? Ataukah Seringai memang jitu dalam menerapkan strategi promosi?
Jawabannya, kedua faktor itu turut berpengaruh.
Penyebaran berita mengenai lagu terbaru Seringai sebenarnya hanya dilakukan via media sosial (Facebook dan Twitter) dari akun para personel Seringai yang berjumlah 4 orang serta akun resmi Seringai. Sisanya, berita tersebar lewat berbagai komunitas. Tidak ada media besar yang turut bantu mempromosikan.
Harus diakui keempat personel Seringai pintar dan tahu bagaimana memanfaatkan media sosial. Masing-masing memiliki pengaruh yang sama besar dan memiliki penggemar sendiri-sendiri. Hal ini yang tidak banyak dimiliki band lain — yang rata-rata hanya vokalis atau pencipta lagunya saja yang menonjol.
Jadi, bukan persoalan sulit bagi keempat personil Seringai untuk menciptakan kebisingan di ranah online yang semuanya bermuara untuk mempromosikan lagu terbaru mereka.
Dalam kasus Seringai, pemilihan hari dan waktu saat link download dibagikan juga terlihat diperhitungkan. Seringai memilih hari kerja sebelum hari terakhir di akhir pekan, yakni hari Kamis pukul 15.00 yang dipercaya oleh banyak pemerhati dunia digital sebagai salah satu waktu utama dari kegiatan online banyak orang.
Kasus Seringai ini patut dijadikan contoh bagaimana sebuah band harus melek akan Internet termasuk mengetahui cara yang tepat memanfaatkan media sosial untuk berpromosi. Sebuah band juga harus menyusun strategi jitu untuk dapat menciptakan sebuah buzz (kebisingan) di ranah online. Strategi ini bisa disusun oleh pihak manajemen band sendiri atau bisa juga meminta bantuan pihak lain, seperti agensi digital.
Berikut ini adalah infografis yang menampilkan profil serta beragam informasi teknis lainnya dari orang-orang yang mendownload lagu Seringai di website mereka dari tanggal 26 April hingga 2 Mei 2012.
Artikel ini tayang di Yahoo! Indonesia pada tanggal 8 Mei 2012
Komentar
Posting Komentar