Road to Soundrenaline Bali: Festival Musik Pantai Yang Santai
Setelah Banjarmasin kali ini penyelenggaraan Road to Soundrenaline berlanjut ke Bali. Dan saya lagi-lagi mendapat berkat untuk datang. Kali ini pihak Soundrenaline sendiri yang mengundang saya untuk pergi ke Bali dan datang ke Road to Soundrenaline yang bertempat di pantai Mertasari, Sanur.
Hari Jumat (14/06/2013), saya tiba di Bali. Setelah makan siang saya dan rombongan dari pihak Sampoerna A langsung bergegas ke hotel Mercure yang menjadi tempat penyelenggaraan press conference.
Press conference diadakan di restoran yang terletak di ujung belakang hotel, tepat bersebelahan dengan pantai. Menurut pihak pengelola hotel, pantai Mertasari itu sangat dekat dari situ.
Akhirnya sore itu saya mencoba berjalan kaki melalui pantai di belakang hotel Mercure menuju pantai Mertasari. Dan ternyata setelah 10 menit berjalan kaki, saya sudah tiba di pantai Mertasari yang sore itu kondisinya terlihat sibuk dalam rangka persiapan acara yang akan berlangsung esok hari.
Sebelum ini, saya pernah datang ke beberapa festival musik yang bertempat di pinggir pantai. Namun pantai yang menjadi lokasi penyelenggaran adalah pantai Ancol di Jakarta, yang notabene udaranya tidak segar dengan kondisi pantai yang kotor.
Tentunya, pantai Mertasari di kawasan Sanur tidak seperti pantai Ancol. Dengan pasir yang putih dan udara yang segar sangat cocok menjadi tempat penyelenggaraan Road to Soundrenaline Bali tahun ini. Saya sangat antusias dalam menyambut Road to Soundrenaline Bali.
Dan antusiasme saya terjawab keesokan harinya. Saya tiba di venue sekitar pukul 2 siang, saat matahari tengah bersinar dengan terik. Namun teriknya matahari bisa sedikit terlupakan dengan buaian angin pantai yang sejuk.
Saya lalu berkeliling di venue yang dipenuhi dengan berbagai booth dan juga bean bag yang disediakan untuk para pengunjung dapat duduk-duduk santai di atas pasir putih.
Suasana Road to Soundrenaline Bali kali ini sungguh berbeda dari Road to Soundrenaline di kota-kota sebelumnya. Terasa sekali aura santai pada penyelenggaraan kali ini yang tentunya disebabkan oleh lokasi acara yang tepat berada di pinggir pantai.
Di sekitar areal dimana bean bag bertebaran terdapat sebuah panggung kecil. Di sini para penampil yang terdiri dari band-band lokal Bali bermain akustik di sela-sela para penampil di panggung utama. Jadi para pengunjung diharapkan tidak akan bosan untuk menunggu band berikutnya tampil di panggung utama.
Terlihat sekali penyelenggara Road to Soundrenaline sangat memperhatikan kenyamanan penonton. Pada sebuah booth juga terdapat meja bilyard dan game Guitar Hero. Dan semuanya dapat digunakan penonton secara cuma-cuma.
Masih di sekitar areal panggung kecil, juga terdapat meja dan bangku yang bersebelahan dengan areal makanan dan minuman. Di situ tersedia layanan Wi-Fi yang dapat digunakan pengunjung.
Walhasil, setiap band yang baru selesai tampil di panggung utama, pada booth-booth yang tersedia langsung dipenuhi oleh para pengunjung. Termasuk booth-booth tetap yang ada di penyelenggaraan Road to Soundrenaline sebelumnya, seperti booth untuk menyablon kaos, booth untuk permainan tebak lagu hingga booth foto untk bergaya seperti rock star di majalah Rolling Stone.
Pada areal di luar penjagaan oleh pihak keamanan juga berlangsung cukup ketat. Yang pasti, semua orang yang masuk harus berusia 18 tahun ke atas. Setiap pengunjung yang beli tiket diharuskan menunjukkan KTPnya. Selain itu, para pengunjung juga tidak diperkenankan untuk membawa kamera profesional ke dalam area. Hal ini mencegah untuk terjadinya kehilangan barang dan juga pendokumentasian ilegal yang dapat diperjualbelikan.
Pihak keamanan yang berjaga-jaga di luar arena juga diperkuat oleh sekumpulan pemuda setempat yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Sanur. Mereka bersama pihak keamanaan akan memastikan bahwa acara akan berlangsung aman dan tertib.
Seperti penyelenggaraan Road to Soundrenaline di kota-kota sebelumnya, para pengunjung yang kedapatan membawa botol minuman, harus merelakan botolnya untuk diamankan dan dipindahkan isinya ke dalam plastik. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya pelembaran botol selama berlangsungnya acara.
Dengan keamanan yang ketat dan berbagai fasilitas hiburan yang tersedia untuk pengunjung, Road to Soundrenaline Bali tahun ini dapat berjalan tertib dan aman dari awal hingga akhir acara.
Tidak terlihat kerumunan para fans yang menganggu kenyamanan penonton lain ataupun keributan oleh orang-orang yang tidak dapat masuk ke areal pertunjukkan karena tidak memiliki atau membawa kartu identitas. Bagi yang tidak masuk ke dalam, mereka secara tertib menonton dari pinggir pagar pembatas.
Senang rasanya dapat datang ke sebuah festival musik dan benar-benar menikmati semua elemen yang ada di dalamnya, tanpa perlu rasa khawatir dan rasa tidak aman. Saya sangat menikmati keberadaan saya di Road to Soundrenaline Bali tahun ini. Salut untuk Sampoerna A!
Hari Jumat (14/06/2013), saya tiba di Bali. Setelah makan siang saya dan rombongan dari pihak Sampoerna A langsung bergegas ke hotel Mercure yang menjadi tempat penyelenggaraan press conference.
Press conference diadakan di restoran yang terletak di ujung belakang hotel, tepat bersebelahan dengan pantai. Menurut pihak pengelola hotel, pantai Mertasari itu sangat dekat dari situ.
Akhirnya sore itu saya mencoba berjalan kaki melalui pantai di belakang hotel Mercure menuju pantai Mertasari. Dan ternyata setelah 10 menit berjalan kaki, saya sudah tiba di pantai Mertasari yang sore itu kondisinya terlihat sibuk dalam rangka persiapan acara yang akan berlangsung esok hari.
Sebelum ini, saya pernah datang ke beberapa festival musik yang bertempat di pinggir pantai. Namun pantai yang menjadi lokasi penyelenggaran adalah pantai Ancol di Jakarta, yang notabene udaranya tidak segar dengan kondisi pantai yang kotor.
Tentunya, pantai Mertasari di kawasan Sanur tidak seperti pantai Ancol. Dengan pasir yang putih dan udara yang segar sangat cocok menjadi tempat penyelenggaraan Road to Soundrenaline Bali tahun ini. Saya sangat antusias dalam menyambut Road to Soundrenaline Bali.
Dan antusiasme saya terjawab keesokan harinya. Saya tiba di venue sekitar pukul 2 siang, saat matahari tengah bersinar dengan terik. Namun teriknya matahari bisa sedikit terlupakan dengan buaian angin pantai yang sejuk.
Saya lalu berkeliling di venue yang dipenuhi dengan berbagai booth dan juga bean bag yang disediakan untuk para pengunjung dapat duduk-duduk santai di atas pasir putih.
Suasana Road to Soundrenaline Bali kali ini sungguh berbeda dari Road to Soundrenaline di kota-kota sebelumnya. Terasa sekali aura santai pada penyelenggaraan kali ini yang tentunya disebabkan oleh lokasi acara yang tepat berada di pinggir pantai.
Di sekitar areal dimana bean bag bertebaran terdapat sebuah panggung kecil. Di sini para penampil yang terdiri dari band-band lokal Bali bermain akustik di sela-sela para penampil di panggung utama. Jadi para pengunjung diharapkan tidak akan bosan untuk menunggu band berikutnya tampil di panggung utama.
Terlihat sekali penyelenggara Road to Soundrenaline sangat memperhatikan kenyamanan penonton. Pada sebuah booth juga terdapat meja bilyard dan game Guitar Hero. Dan semuanya dapat digunakan penonton secara cuma-cuma.
Masih di sekitar areal panggung kecil, juga terdapat meja dan bangku yang bersebelahan dengan areal makanan dan minuman. Di situ tersedia layanan Wi-Fi yang dapat digunakan pengunjung.
Walhasil, setiap band yang baru selesai tampil di panggung utama, pada booth-booth yang tersedia langsung dipenuhi oleh para pengunjung. Termasuk booth-booth tetap yang ada di penyelenggaraan Road to Soundrenaline sebelumnya, seperti booth untuk menyablon kaos, booth untuk permainan tebak lagu hingga booth foto untk bergaya seperti rock star di majalah Rolling Stone.
Pada areal di luar penjagaan oleh pihak keamanan juga berlangsung cukup ketat. Yang pasti, semua orang yang masuk harus berusia 18 tahun ke atas. Setiap pengunjung yang beli tiket diharuskan menunjukkan KTPnya. Selain itu, para pengunjung juga tidak diperkenankan untuk membawa kamera profesional ke dalam area. Hal ini mencegah untuk terjadinya kehilangan barang dan juga pendokumentasian ilegal yang dapat diperjualbelikan.
Pihak keamanan yang berjaga-jaga di luar arena juga diperkuat oleh sekumpulan pemuda setempat yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Sanur. Mereka bersama pihak keamanaan akan memastikan bahwa acara akan berlangsung aman dan tertib.
Seperti penyelenggaraan Road to Soundrenaline di kota-kota sebelumnya, para pengunjung yang kedapatan membawa botol minuman, harus merelakan botolnya untuk diamankan dan dipindahkan isinya ke dalam plastik. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya pelembaran botol selama berlangsungnya acara.
Dengan keamanan yang ketat dan berbagai fasilitas hiburan yang tersedia untuk pengunjung, Road to Soundrenaline Bali tahun ini dapat berjalan tertib dan aman dari awal hingga akhir acara.
Tidak terlihat kerumunan para fans yang menganggu kenyamanan penonton lain ataupun keributan oleh orang-orang yang tidak dapat masuk ke areal pertunjukkan karena tidak memiliki atau membawa kartu identitas. Bagi yang tidak masuk ke dalam, mereka secara tertib menonton dari pinggir pagar pembatas.
Senang rasanya dapat datang ke sebuah festival musik dan benar-benar menikmati semua elemen yang ada di dalamnya, tanpa perlu rasa khawatir dan rasa tidak aman. Saya sangat menikmati keberadaan saya di Road to Soundrenaline Bali tahun ini. Salut untuk Sampoerna A!
Komentar
Posting Komentar