Wawancara Dengan Slankers Indramayu
Sehari sebelum penyelenggaraan Road to Soundrenaline Bali, saya mendapati spanduk Slankers Indramayu sudah terpampang di sebuah pendopo di sekitar areal pantai Mertasari. Slank sendiri baru akan bermain lebih dari 24 jam lagi dari saat itu.
Saya lalu menghampiri mereka. Di pendopo tersebut terdapat lima Slankers yang rata-rata berusia 18 hingga 23 tahun. Simak bincang-bincang saya dengan mereka berikut ini:
Bagaimana kalian bisa sampai ke sini?
Macem-macem, mas. Kalau saya dan empat orang lainnya ngompreng dari mobil ke mobil. Kalau yang satu lagi naik bis.
Iya, kalau saya baik bis karena urusan kerjaan. Tadinya ada urusan kerjaan di Surabaya trus tau Slank manggung di sini, sekalian lah nyebrang.
Berapa lama waktu yang kalian habiskan di jalan dengan mengompreng sana sini?
Total perjalanan sekitar 4 hari.
Tidur dimana?
Dimana aja, mas. (tertawa). Bisa di musholla, bisa di rumah temen.
Biasanya kalau ketemu Slankers lain di kota yang dilalui, mereka nyuruh kita transit trus nginep di rumah mereka. Makan juga dikasih mereka.
Persaudaraan Slankers tinggi ya?
Iya, emang begitu, mas. Kita semua kan jadi kayak saudara antar Slankers. Antar kita juga saling respek.
Jadi nggak bener ya itu kalau antar Slankers di tiap wilayah bisa ribut?
Nggak bener. Itu biasalah orang-orang yang nggak tanggung jawab. Oknum itu.
Kalian bawa uang berapa untuk perjalanan ke Bali kali ini?
(serempak tertawa)
Wah, minim banget. Paling goceng, mas.
Gak tau deh berapa, uang yang ada di kantong aja. Pokoknya berangkat.
Di Indramayu sendiri ada berapa ranting Slankers?
Ada 35 ranting, mas.
Wah banyak ya.
Iya, mas. Kan banyak desa di Indramayu. Tiap ranting mewakili satu desa.
Kalian dari ranting mana aja nih?
Yang berangkat kali ini dari ranting Sukra, Anjatan dan Patrol.
Sudah sering ngejar Slank sampai sejauh ini?
Ini yang paling jauh mas, sampai ke Bali.
Untuk berikutnya mau nyoba perjalanan jauh seperti ini lagi untuk nonton Slank? Misalnya ke Medan?
Belum tau, mas. Ini udah pada mau kerja juga. Jadi mungkin nanti-nanti gak terlalu ngejar Slank kayak sekarang ini. Dulu pas masih sekolah sih enak. Bisa ngabur-ngabur. (tertawa)
Harapan kalian apa nih untuk panggung Slank di Soundrenaline besok?
Yang pasti, Slank biasanya menyesuaikan tempat manggung dengan lagu. Biasanya kalau di Bali, yah lagu-lagunya yang berhubungan dengan Bali atau mungkin yang suasananya pantai. (tertawa)
Saya lalu menghampiri mereka. Di pendopo tersebut terdapat lima Slankers yang rata-rata berusia 18 hingga 23 tahun. Simak bincang-bincang saya dengan mereka berikut ini:
Bagaimana kalian bisa sampai ke sini?
Macem-macem, mas. Kalau saya dan empat orang lainnya ngompreng dari mobil ke mobil. Kalau yang satu lagi naik bis.
Iya, kalau saya baik bis karena urusan kerjaan. Tadinya ada urusan kerjaan di Surabaya trus tau Slank manggung di sini, sekalian lah nyebrang.
Berapa lama waktu yang kalian habiskan di jalan dengan mengompreng sana sini?
Total perjalanan sekitar 4 hari.
Tidur dimana?
Dimana aja, mas. (tertawa). Bisa di musholla, bisa di rumah temen.
Biasanya kalau ketemu Slankers lain di kota yang dilalui, mereka nyuruh kita transit trus nginep di rumah mereka. Makan juga dikasih mereka.
Persaudaraan Slankers tinggi ya?
Iya, emang begitu, mas. Kita semua kan jadi kayak saudara antar Slankers. Antar kita juga saling respek.
Jadi nggak bener ya itu kalau antar Slankers di tiap wilayah bisa ribut?
Nggak bener. Itu biasalah orang-orang yang nggak tanggung jawab. Oknum itu.
Kalian bawa uang berapa untuk perjalanan ke Bali kali ini?
(serempak tertawa)
Wah, minim banget. Paling goceng, mas.
Gak tau deh berapa, uang yang ada di kantong aja. Pokoknya berangkat.
Di Indramayu sendiri ada berapa ranting Slankers?
Ada 35 ranting, mas.
Wah banyak ya.
Iya, mas. Kan banyak desa di Indramayu. Tiap ranting mewakili satu desa.
Kalian dari ranting mana aja nih?
Yang berangkat kali ini dari ranting Sukra, Anjatan dan Patrol.
Sudah sering ngejar Slank sampai sejauh ini?
Ini yang paling jauh mas, sampai ke Bali.
Untuk berikutnya mau nyoba perjalanan jauh seperti ini lagi untuk nonton Slank? Misalnya ke Medan?
Belum tau, mas. Ini udah pada mau kerja juga. Jadi mungkin nanti-nanti gak terlalu ngejar Slank kayak sekarang ini. Dulu pas masih sekolah sih enak. Bisa ngabur-ngabur. (tertawa)
Harapan kalian apa nih untuk panggung Slank di Soundrenaline besok?
Yang pasti, Slank biasanya menyesuaikan tempat manggung dengan lagu. Biasanya kalau di Bali, yah lagu-lagunya yang berhubungan dengan Bali atau mungkin yang suasananya pantai. (tertawa)
Komentar
Posting Komentar