Lampau: Wawancara Camera Obscura (2010)
Camera Obscura adalah selebrasi dari apa saja yang hebat yang terjadi dalam musik pop. Melodi yang kuat dan ramah di telinga, aransemen musik yang segar sekaligus mengundang nostalgi hingga alunan vokal yang santun dan sederhana namun terdengar memikat.
Band ini terbentuk di tahun 1996 di Glasgow, Skotlandia, rumah dari band Teenage Fanclub dan juga Belle and Sebastian.
Nama mereka pada awalnya kerap dibayang-bayangi oleh nama besar Belle and Sebastian. Namun pada kelanjutannya, nama Camera Obscura dapat berdiri sendiri melalui karakter musik yang kian matang dari album ke album.
Dua album terakhir mereka, Let's get Out of This Country serta My Maudlin Career yang dirilis di tahun ini oleh label legendaris 4AD, mendapat banyak respon positif dari berbagai media.
Melalui kedua album ini, nama Camera Obscura semakin berkibar dan dikenal luas oleh publik. Tidak hanya di scene indiepop saja, namun juga di masyarakat yang sebelumnya belum pernah mendengar nama mereka.
Lagu mereka juga telah tampil pada beberapa film Hollywood serta serial televisi antara lain PS I Love You, Over Her Dead Body, Grey's Anatomy hingga The OC yang semua itu membuat banyak orang di luar sana menjadi penggemar baru mereka.
Di Indonesia, nama Camera Obscura sudah cukup bergaung di banyak kalangan walau album mereka tidak pernah secara resmi dirilis di sini. Sebagian membeli album mereka secara import. Sebagian lagi hanya menikmati versi digitalnya yang dibeli dari iTunes maupun unduhan gratis yang disediakan oleh banyak mp3 blogger.
Pada akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak penggemar Camera Obscura di Indonesia datang juga dengan diadakannya Festive Sound yang diselenggarakan oleh La Lights beserta Vertigo yang menampilkan Camera Obscura sebagai penampil utama.
Yang membuat kunjungan mereka lebih spesial karena Camera Obscura mendapat kesempatan yang jarang didapat oleh banyak band dari luar negeri, dapat bermain di dua kota besar di Indonesia, yakni di Bandung dan Yogyakarta.
Camera Obscura sendiri sangat antusias dalam kunjungannya ke Indonesia. Mereka mengaku, diantara banyak orang dari berbagai negara yang mengirimkan surat kepada mereka, nama Indonesia mencuat karena begitu banyak penggemar mereka dari Indonesia yang meminta Camera Obscura untuk bermain di sini.
Kami pun berkesempatan melakukan wawancara singkat dengan Camera Obscura, sehari sebelum mereka bermain di Bandung. Karena waktu yang sempit, maka sesi wawancara dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing menghadirkan satu atau dua personil Camera Obscura.
Kebetulan yang kami wawancarai ialah Carey Lander, keyboardis sekaligus anggota termuda grup ini. Carey lah yang selama ini kerap berhubungan langsung dengan para penggemar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia melalui email, myspace dan twitter.
Penggemar Camera Obscura kini bertambah banyak. Ini mungkin menjadikan kalian tidak lagi sebagai band cult dan menjadi band yang lebih mainstream.
Iya, kami selalu ingin menjadi band yang dikenal dan didengarkan musiknya oleh banyak orang. Mungkin orang banyak berpikir, kami hanya mau jadi band cult, secret-indie band yang orang-orang tidak pernah mendengar. Sebenarnya kami selalu ambisius (dalam cara yang malas).
Ya, di dua album terakhir kami menjadi lebih profesional yang pada akhirnya terbayar dengan banyaknya tur dan banyak hal positif yang terjadi. Kini semakin banyak yang mendengar lagu kami dan itu hal bagus yang mudah-mudahan terus berlanjut.
Francis MacDonald dari Teenage Fanclub adalah manager kalian. Bagaimana awal pertemuan dengan Francis hingga ia mau menjadi manager kalian?
Sebelumnya kami sering bertemu dengannya karena sama-sama tinggal di Glasgow. Namun baru di sebuah konser amal yang dia juga menjadi penampil, kami banyak mengobrol yang akhirnya berlanjut dengan pertemuan-pertemuan berikutnya dan pada akhirnya ia mau menjadi manager kami.
Kerjanya sangat bagus. Karena ia mengerti sudut pandang baik dari sisi musisi maupun dari sisi bisnis.
Apakah sulit memiliki manager yang juga musisi?
Terkadang. Mmh. Pokoknya dia tidak bisa berlagak seperti seorang bintang pop di sini. (tertawa)
Scene musik Glasgow dikenal memiliki Camera Obscura, Teenage Fanclub, Belle and Sebastian. Apakah ada band-band baru dari Glasgow yang kalian rekomendasikan?
Mmmh. Saya harusnya selalu berlatih untuk menjawab pertanyaan ini dalam setiap wawancara. Saya tidak banyak pergi ke banyak pertunjukkan musik. Namun pasti ada banyak band baru yang bagus disana.
Stuart Murdoch dari Belle and Sebastian dulu pernah menjadi produser untuk album pertama kalian ya?
Sebenarnya Stuart hanya memproduseri satu singel, “Eighties Fans” di album itu. Mungkin dia membantu beberapa bagian string section di beberapa lagu, namun dia tidak bener-benar menjadi produser untuk keseluruhan album.
Apakah ada rencana untuk berkolaborasi lagi dengannya di masa depan?
Belum ada rencana. Belum lama ini Kenny (gitar) mengisi untuk b-side project Stuart, God Help The Girl. Yah, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Tapi saya belum melihat adanya kemungkinan untuk koloborasi dengannya di masa depan. Mungkin kalau ada akan terlihat incestious. (tertawa)
Dua album terakhir diproduseri oleh orang Jari Haapalainen. Seberapa besar peranan Jari terhadap perkembangan musik kalian sekarang ini?
Ia benar-benar mengubah segalanya. Kalau kita mau bekerja dengan produser itu waktunya membuat sound yang benar-benar kita inginkan daripada hanya melakukan sesuatu yang terdengar amatir yang dulu pernah kita lakukan.
Ia dapat mengenali sound kami dan berbagai band yang mempengaruhi kami dan ia bisa membuat gaya yang baru dari situ.
Apa alasan utama kalian pindah dari label Elefant dan bergabung dengan 4AD?
Ya, kami habis kontrak dengan label terdahulu, Elefant. Dan sudah waktunya kami memikirkan opsi lain. Dari awal kami tidak memiliki label di Inggris. Cukup gila sebenarnya. Mungkin kami satu-satunya band di posisi kami yang tidak memiliki label di Inggris. Lalu 4AD tertarik. Mereka label Inggris yang bagus. Dan kami beruntung bisa bekerjasama dengan mereka.
Kami juga suka dengan orang-orang di 4AD. Rata-rata mereka pecinta musik. Sementara banyak label yang orang-orang di dalamnya sebenarnya tidak suka musik dan hanya berpikir bisnis.
Kami memiliki feeling bagus dengan orang-orang di 4AD. Dan kami juga suka dengan sejarah label ini. Banyak band bagus yang pernah bergabung disitu.
Bisa diceritakan soal kembalinya Nigel Baillie (trumpet/perkusi) dalam tur ke Indonesia ini?
Kami selalu bergurau jika ada gig di negara eksotis yang jauh, Nigel pasti akan ada waktu. Namun kalau ada gig di Skotlandia, dia pasti sibuk. (tertawa)
Kami memiliki pemain trumpet lain di Amerika. Jadi ia dan Nigel saling bergantian. Kondisinya sekarang Nigel telah memiliki anak, jadi ia tidak bisa sering ikut tur.
Apakah masing-masing dari kalian memiliki keluarga juga?
Ya, masing-masing dari kami memiliki partner namun tidak ada yang memiliki komitmen yang sama dengan Nigel.
Jadi ada kemungkinan yang lain akan mengikuti jejak Nigel?
Saya harap tidak. Saya selalu bilang ke yang lain, jangan dulu punya anak, kalau memiliki hubungan jangan terlalu settle karena kami masih sering berpergian. (tertawa)
Tapi saya rasa, cepat atau lambat kami harus menghadapi situasi seperti itu. Kami bukan lagi hidup di usia 20an. Orang memiliki kehidupan nyata, rumah dan harus mencari keseimbangan hidup somehow.
Pencapaian terbesar sejauh ini bersama Camera Obscura?
Saya rasa melakukan tur keliling dunia. Karena itu bagian besar hidup kami sekarang. Sekarang kami full time musician Life is always going away. Coming home for week and thinking about the next place to go. Dan itu cukup mengubah kehidupan kami.
Kapan memutuskan jadi full time musican. Ada alasan khusus?
Sejak setahun yang lalu. Sebelumnya beberapa dari kami sempat mencoba bekerja dan bermain band. Semuanya berjalan lancar di awal. Namun seterusnya sangat sulit dilakukan terutama sepulang dari traveling yang melelahkan.
Menurutmu, apa yang disukai oleh banyak orang dari musik Camera Obscura?
Sepertinya suara Tracyanne dan liriknya. Itu yang membuat kami berbeda. Orang mencintai suaranya walau ia bukan penyanyi terbaik di dunia. Namun ada sesuatu yang spesial di dirinya. Yah berharap personil lainnya tidak keberatan dengan itu. Kami berharap dapat berkontribusi suatu saat nanti.
Bukankah Kenny juga sudah membuat lagu?
Iya, Kenny pernah menciptakan beberapa lagu. Dia orang yang berbakat.
Kamu tidak mau menciptakan lagu juga?
I wish I could. Tapi tidak semua orang memiliki bakat tersebut. Saya tidak mau menurunkan penjualan album dengan lagu-lagu sampah yang saya ciptakan. (tertawa)
Kalau suatu saat nanti, ada kesempatan untuk berkarir solo, kira-kira akan seperti apa musiknya?
Mungkin tidak terlalu beda dengan Camera Obscura. Tapi mungkin lebih banyak lagu yang depressing, quiet and very dull probably.
Dimuat pada Deathrocktar.info http://deathrockstar.info/interview-with-camera-obscura/
Komentar
Posting Komentar